PRINSIP PENYUSUNAN SOP
Format SOP yang baik adalah dapat
menyampaikan informasi yang dibutuhkan dengan tepat, memfasilitasi, dan
mengimplementasikan SOP secara konsisten. Terdapat empat faktor yang digunakan
sebagai pedoman dasar penentuan format penyusunan SOP di perusahaan.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Jumlah
keputusan yang akan dibuat dalam prosedur.
2.
Jumlah
langkah dan sub langkah yang diperlukan dalam suatu prosedur.
3.
Penentuan
pelaksana SOP.
4.
Tujuan
yang ingin dicapai dalam pembuatan SOP.
Adapun isi format SOP secara umum mencakup hal-hal berikut.
1.
Persetujuan
Persetujuan
ini disesuaikan dengan kondisi setiap perusahaan dan harus ada orang yang
menandatangani SOP tersebut agar dapat menjadi pedoman/aturan.
2.
Tujuan
Tujuan SOP
berisi kepentingan pembuatan SOP.
3.
Definisi
Definisi ini
penting untuk distandardisasi agar semua pembaca SOP memiliki satu pengertian
yang sama untuk sebuah istilah yang ada pada SOP.
4.
Kebijakan
Yaitu,
peraturan yang harus disiapkan demi kelancaran pelaksanaan SOP.
5.
Penjelasan
prosedur
Penjelasan
prosedur dapat dibuat dalam bentuk grafik, gambar, narasi atau petunjuk teknis
(instruksi kerja yang sederhana) agar SOP mampu mengakomodasi semua kebutuhan
pembaca.
6.
Lampiran
Lampiran dalam
SOP berupa contoh formulir dan contoh laporan (bila ada).
SOP memiliki
berbagai macam format. Berikut adalah beberapa format SOP yang harus Anda
ketahui.
1.
Langkah
sederhana (simple steps)
Simple steps
adalah bentuk SOP paling sederhana, biasanya digunakan jika prosedur yang
disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikit keputusan.
2.
Tahapan
berurutan (hierarchical steps)
Herarchical steps merupakan pengembangan dari simple steps yang digunakan
ketika prosedur yang disusun lebih dari sepuluh langkah, membutuhkan informasi
lebih detail, dan sedikit pengambilan keputusan.
3.
Grafik
(graphic)
Digunakan jika
prosedur yang disusun menghendaki kegiatan spesifik dan dengan banyak langkah.
4.
Diagram
alur (flowchart)
Berfungsi
sebagai alat bantu komunikasi dalam mengambil keputusan yang banyak (kompleks)
dan membutuhkan alternatif jawaban, seperti jawaban “ya” atau “tidak”, lengkap
atau tidak lengkap, selesai atau belum selesai, yang akan memengaruhi kegiatan
berikutnya.
Dari keempat
format SOP tersebut, format yang paling sering digunakan dalam sebuah
perusahaan adalah format flowchart. Hal tersebut karena flowchart memiliki
kelebihan, yaitu:
·
mendeskripsikan
prosedur secara lebih ringkas,
·
memiliki
tampilan yang lebih praktis dan lebih menarik sehingga dapat lebih mudah
dimengerti dan digunakan, dan
·
mampu
menguraikan langkah-langkah prosedur yang lebih konsisten.
Terdapat dua
macam format SOP dalam bentuk flowchart, yaitu sebagai berikut.
a.
Linear
flowchart (diagram alur linier).
·
Berbentuk
vertikal dan horizontal.
·
Ciri
utama adalah adanya unsur kegiatan yang disatukan, yaitu pelaksana dan rumusan
kegiatan dibuat ringkas dalam bentuk simbol.
b.
Branching
flowchart (diagram alur bercabang)
·
Ciri
utama brancing flowchart adalah adanya unsur pelaksana yang dipisahkan dari
kolom kegiatan dan deskripsi prosedur kegiatan dilakukan dalam bentuk simbol
yang dihubungkan secara bercabang.
Untuk membuat SOP dengan format flowchart, hal-hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
a.
Setiap
kegiatan ditunjukkan dengan jelas dalam urutan yang benar.
b.
Kegiatan
yang terpotong akan disambung dengan petunjuk yang jelas oleh simbol penghubung
standar.
c.
Sebaiknya
digambar dari atas ke bawah dan dimulai dari bagian kiri suatu halaman.
d.
Penunjuk
harus jelas dari awal sampai berakhirnya kegiatan.
e.
Untuk
mewakili suatu pekerjaan masing-masing kegiatan, sebaiknya digunakan satu kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar